Powered By Blogger

Jumat, 24 Januari 2014

STUDI KASUS PEMBELAJARAN IPA di SD

NAMA        : NISPASARI
NIM            : 1147040015
KELAS       : A.6.1




STUDI KASUS PEMBELAJARAN IPA

SOAL

Carilah Studi Kasus Pembelajaran IPA,yang meliputi hal-hal dibawah ini dan berikanlah solusinya

a.       Studi Kasus Pembelajaran IPA menyangkut Kompetensi Guru
b.      Studi Kasus Pembelajaran IPA menyangkut Model,Metode,Pendekatan atau Strategi
c.       Studi Kasus Pembelajaran IPA menyangkut Hasil belajar atau  Alat Evaluasinya





                                                                                                                                                                                    


JAWABAN
a.      Studi Kasus Pembelajaran IPA menyangkut Kompetensi Guru
Ø  KASUS Pembelajaran IPA menyangkut Kompetensi Guru :
Pada umumnya, guru sudah cukup mempunyai bekal penguasaan terhadap bidang ilmunya tetapi masih kurang terampil dalam menyampaikan materi bidang tersebut kepada peserta didik. Keterampilan Dasar Mengajar (Generic Teaching Skill), yaitu keterampilan yang bersifat generik yang harus dikuasai oleh seorang guru, terlepas dari tingkat kelas dan bidang studi yang diajarkan.
Ø  Solusi untuk KASUS Pembelajaran IPA menyangkut Kompetensi Guru :
Keberhasilan dalam suatu pembelajaran salah satunya ditentukan oleh bagaimana proses itu berlangsung. Di samping itu proses interaksi belajar, pada prinsipnya sangat tergantung pada guru dan peserta didiknya. Guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang lebih baik dan nyaman, sehingga peserta didik akan termotivasi dalam belajar. Setiap guru menginginkan proses pembelajaran yang dilaksanakannya menyenangkan dan berpusat pada peserta didik (student centered), peserta didik antusias menjawab pertanyaan atau memberikan pendapat, bertukar informasi dan saling memberikan semangat.Sehingga Guru memang harus berkompeten dalam mengajar ,baik dalam kompetensi Pedagogik,Kepribadian,Profesional dan Sosial,dengan mempermantap keempat kompetensi Guru ini diharapkan agar Guru dapat mengajar dengan sebaik-baiknya,sehingga tujuan pembelelajaran pun dapat tercapai sehingga untuk meningkatkan kompetensi ini Guru memang harus banyak-banyak mengikuti,seminar,pelatihan maupun kursus-kursus untuk meningkatkan kompetensinya didalam proses pembelajaran di Sekolah.
b.      Studi Kasus Pembelajaran IPA menyangkut Model,Metode,Pendekatan atas Strategi
Ø  KASUS Pembelajaran IPA menyangkut Model,Metode,Pendekatan atau Strategi

ü  Kasus Pembelajaran IPA menyangkut Model Pembelajaran
  Dalam membelajarkan IPA di Sekolah Dasar,terkadang siswa tidak terlalu memerhatikan materi yang disampaikan oleh Gurunya karena  model pembelajaran yang digunakan oleh guru itu tidak menarik dan terkadang tidak sesuai dengan apa yang siswanya butuhkan”
SOLUSI
            “Proses pembelajaran melibatkan beberapa komponen diantaranya adalah perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Sudah menjadi tugas guru untuk membuat persiapan mengajar atau membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan melaksanakan RPP dalam kegiatan belajar. Perencanaan pembelajaran akan menentukan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Jika perencanaan baik maka pembelajaran akan baik pula .Dalam menyusun rencana pembelajaran sebaiknya guru memahami bahwa proses belajar adalah proses berpikir Guru sebaiknya merencanakan pembelajaran yang selain membuat siswa aktif tetapi juga bisa membuat siswa berpikir. Dengan berpikir maka siswa akan memaknai setiap ilmu yang diperolehnya. Tidak ada metode atau model pembelajaran yang paling tepat untuk materi tertentu. Yang terpenting adalah guru bisa menciptakan suasana belajar bermakna bagi siswa
   


                                                                                                                                       
ü  Kasus Pembelajaran IPA menyangkut Metode

“IPA tidak dapat diajarkan sebagai suatu materi pengetahuan, yang disampaikan hanya dengan metode ceramah karena masih  ada beberapa guru yang membelajarkan siswa dengan metode ceramah atau hanya metode penyampaian materi saja tanpa adanya tindak lanjut setelah adanya penjelasan-penjelasan dari Guru “
SOLUSI :
                  IPA tidak dapat diajarkan sebagai suatu materi pengetahuan, yang disampaikan dengan metoda ceramah,melainkan melalui pembelajaran siswa aktif. Model pembelajaran penemuan (discovery-inquiry) merupakan pembelajaran siswa aktif, dimana siswa belajar dan berlatih untuk memiliki dan menguasai konsep-konsep dasar sains secara tuntas . Tujuan pendidikan sains di SD hendaknya lebih menekankan kepada pemilikan kecakapan proses atau kecakapan generik dibandingkan dengan penguasaan konsep, karena kecakapan generik merupakan prasyarat yang harus dimiliki siswa, agar siswa dapat mempelajari bidang studi lainnya sesuai dengan minatnya. Kecakapan generic yang dimiliki siswa SD akan berfunsi menjadi alat bagi mereka untuk menggali konsep-konsep keilmuan yang diminatinya, pada jenjang pendidikan berikutnya








ü  Kasus Pembelajaran IPA menyangkut Pendekatan atau Strategi

“ Guru sudah menyampaikan materi pembelajaran kepada siswanya,sebagian besar siswa sudah mengetahui dan memahami apa-apa yang Gurunya sampaikan akan tetapi ada juga beberapa siswa yang sangat susah sekali untuk mengerti tapi justru Guru melanjutkan materinya tanpa memperdulikan beberapa siswa yang tidak paham tersebut karena masalah minimnya waktu dan tidak sempat untuk menjelaskan ulang.

SOLUSI
            Pemahaman terhadap peserta didik sangat penting  oleh karena itu Guru memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan anak, sehingga mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya. Guru dapat membimbing anak melewati masa-masa sulit dalam usia yang dialami anak. Selain itu, Guru memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-problem yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.Guru justru jangan meninggalkan beberapa siswanya yang belum paham dengan materi yang disampaikan,baiknya ,guru membimbing anak dan berusaha untuk mengetahui mengapa siswanya itu sperti demikian,karena barangkali saja ada masalah yang dihadapi di lingkungan keluarganya atau bahkan dengan teman-temannya di kelas,Sehingga jika dipedulikan,anakpun akan merasa nyaman untuk mengikuti pelajaran sehingga bisa juga memagami materi yang disampaikan oleh gurunya seperti teman-temannya yang lain.

c.       Studi Kasus Pembelajaran IPA menyangkut Hasil belajar atau  Alat Evaluasinya
Ø  KASUS Pembelajaran IPA menyangkut  Hasil belajar atau  Alat Evaluasinya :
                    “Pencapaian hasil belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar ketika Guru memberikan ujian atau evaluasi mendapatkan hasil yaitu masih banyak siswa yang nilainya dibawah batas Kritria Ketutasan Minimal  (KKM).
SOLUSI
                  Evaluasi hasil belajar yakni Guru harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat sehingga jika masih ada siswanya yang belum mencapai nilai tuntas,secepat mungkin guru harus memberikan pengayaan atau remedial kepada siswa  tersebut agar siswanya yang tidak tuntas bisa tuntas seperti teman-temannya lain.

Keutamaan dari Alqur'an

KEUTAMAAN ALQUR’AN
1.      Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mendirikan sembahyang dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengaan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah Subhanahu wa Ta’ala menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Fathiir 35, 29-30)
2.      Telah saya sebut dari Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anh, katanya,  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,  “Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (Riwayat Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Bukhari dalam shahihnya)
3.      Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anh, katanya,  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,  “Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Surga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (Riwayat Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hujjaj bin Muslim Al-Qusyaiy An-Nisabury dalam dua kitab Shahih mereka.


4.      Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu ‘Anh, katanya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,  “Perumpamaan orang Mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit.” (Riwayat Bukhari & Muslim)
5.      Diriwayatkan dari Umar bin Al-Kattab Radhiyallahu ‘Anh, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,  “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat derajat beberapa golongan manusia dengan kalam ini dan merendahkan derajat golongan lainnya.” (Riwayat Bukhari & Muslim)
6.      Diriwayatkan dari pada Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anh, katanya,  Aku medengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,  “Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (Riwayat Muslim)
7.      Diriwayatkan dari pada Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anh, dari pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Baginda Bersabda, “Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua seperti orang,  yaitu orang lelaki yang diberi Allah Subhanahu wa Ta’ala pengetahuan tentang Al-Qur’an dan diamalkannya sepanjang malam dan siang; dan orang lelaki yang dianugerahi Allah Subhanahu wa Ta’ala harta, kemudian dia menafkahkannya sepanjang malam dan siang.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

8.      Telah saya sebut pula dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anh dengan lafaz,  “Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua macam orang,  yaitu orang lelaki yang dianugerahi Allah Subhanahu wa Ta’ala harta, kemudian dia membelanjakannya dalam keperluan yang benar. Dan orang lelaki yang dianugerahi Allah Subhanahu wa Ta’ala hikmah (Ilmu), kemudian dia memutuskan perkara dengannya dan mengajarkannya.”

9.      Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anh, katanya,  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,  “Barangsiapa membaca satu huruf Kitab Allah, maka dia mendapat pahala satu kebaikan sedangkan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif, satu huruf dan Lam satu huruf serta Mim satu huruf.” (Riwayat Abu Isa Muhammad bin Isa At-Tirmidzi dan katanya,  hadits Hasan Shahih)

10.  Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anh dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Baginda bersabda: Allah berfirman,  “Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sebiak-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang orang yang meminta.” Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya. (Riwayat Tirmidzi dan katanya,  hadits hasan)

11.  Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anh, katanya,  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.” (Riwayat Tirmidzi dan katanya,  hadits hasan sahih)

12.  Diriwayatkan dari Abdullah bin Amrin Ibnul Ash Radhiyallahu ‘Anh dari pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i, Tirmidzi berkata, hadits hasan sahaih)

13.  Diriwayatkan dari Mu’adz bin Anas Radhiyallahu ‘Anh bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini.” (Riwayat Abu Dawud)

14.  Ad-Darimi meriwayatkan dengan isnadnya dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,  “Bacalah Al-Qur’an karena Allah tidak menyiksa hati yang menghayati Al-Qur’an. Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah jamuan Allah, maka siapa yang masuk di dalamnya, dia pun aman. Dan siapa mencintai Al Qur’an, maka berilah kabar gembira.”

15.  Diriwayatkan dari Abdul Humaidi Al-Hamani, katanya,  “Aku bertanya kepada Sufyan Ath-Tsauri, manakah yang lebih engkau sukai, orang yang berperang atau orang yang membaca Al-Qur’an?” Sufyan menjawab, “Membaca Al-Qur’an. Karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda. ‘Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Bottom of Form